Senin, 07 September 2009

resensi "namesake"

Judul Buku : The Namesake (Makna Sebuah Nama)
Penerbit : Gramedia
Jumlah halaman : 328 halaman
Penulis : Jhumpa Lahiri

Sebagai seorang manusia, pasti kita mempunyai setiap nama. Tetapi kadang suatu saat kita merasa tidak cocok dengan nama kita, mungkin terlalu prestige, terlalu kuno atau bahkan kita merasa bingung dengan arti nama tersebut. Hal itulah yang menjadi “bumbu” dalam novel karangan Jhumpa Lahiri ini, bagaimana konflik batin dari seseorang yang seiring bertambahnya usia semakin merasa bahwa namanya tidak ia inginkan. Selain itu novel ini mampu menceritakan kisah tentang suatu keluarga india yang beremigrasi ke Amerika Serikat dengan sangat baik sehingga dapat dijadikan gambaran bagaimana kehidupan para keluarga transmigran tersebut pada masa itu. Novel ini sedikit berfokus kepada Gogol dan Ashoke, walaupun kedua tokoh di keluarga tersebut, Ahimka dan Sonia, juga tidak lupa untuk diceritakan dengan cukup detail.
Sebagai seorang pemuda keturunan India yang lahir dan tumbuh di Amerika, Gogol merasa bahwa namanya itu aneh karena nama Gogol berasal dari Rusia, yaitu Nicholai Gogol yang merupakan salah satu tokoh sastra terkenal Rusia. Satu hal yang tidak ia mengetahui adalah adanya alasan khusus dari ayahnya, Ashoke, mengapa ia memberi nama Gogol kepada putranya, karena pasti ada alasan dan harapan di balik setiap nama yang diberikan.

Dengan menceritakan kehidupan Ashoke dan Gogol maka kita seakan mendapatkan bagaimana kondisi hubungan dan pebedaan pada gaya hidup mereka. Suatu hal yang umum, bahwa hidup seorang ayah tidak mungkin sama dengan anaknya. Bagaimana perjuangan dan pengorbanan Ashoke dan Ahimsa dalam meraih kehidupan yang lebih baik.
Novel ini mampu berganti cerita dengan baik dan mengalir, pada suatu bagian diceritakan tentang Gogol, lalu pada bagian selanjutnya tentang Ashoke. Dengan begitu maka kita tidak akan terasa bosan, bahkan dengan begitu kita bisa menebak kondisi hubungan mereka berdua. Salah satu hal yang menjadi keunggulan dalam nove ini ialah kesederhanaannya. Dengan mengambil tema yang bisa terjadi pada siapa saja, keluarga dan arti dari sebuah nama, membuat kita merasa “akrab” dengan novel ini. Dengan begitu kita bisa menikmati setiap halaman pada buku ini tanpa harus mengernyitkan dahi, walaupun novel ini bukanlah novel pop, karena sesuatu yang sederhana kadang justru sangat rumit.

Satu hal yang bisa kita ketahui dengan membaca novel ini kita bisa mengetahui bagaimana arti dari sebuah nama dan peran keluarga dalam membangun nama tersebut. Bagaimana nama tidak hanya sekedar sebuah kata yang diucapkan oleh orang lain untuk kita, tetapi dibalik itu semua sebuah nama mengandung arti kehidupan yang kita jalani. Pada akhirnya semua bergantung kepada kita, bagaimana kita akan “mewarnai” nama kita, apakah dengan warna yang cerah ataukah dengan warnayang gelap? Hal itu akan terlihat, bagaimana dan oleh siapa nanti nama kita diucapkan.

Tidak ada komentar: