Senin, 08 Desember 2008

Seringai Showcase

Seringai Showcase

Sabtu, 19 April lalu, bertempat di Stardust Sarinah, Seringai menggelar showcase yang bekerjasama dengan A Different Saturday (ADS) Promotion, Trax, L.A Light. Hasil kerjasama itu menampilkan sebuah konser yang menampilkan band-band dengan musikalitas bermutu dan penampilan panggung yang atraktif.
Walau datang agak terlambat, sekitar pukul 19.30, band yang sedang tampil menampilkan aksi yang memukau. Aksi vokal ala Gerrard Way-frontman dari My Chemical Romance yang dibalut dengan kemasan Rock n Roll versi kini. Mampu menarik pengunjung untuk menghampiri panggung. Walau tidak ada yang bergoyang dan berdansa, mungkin mereka masih terlalu malu tetapi band tersebut tetap ditonton hingga usai. Cukup impresif dan interaktif!! Sayang saya lupa nama band tersebut.
Setelah itu tampil The Authentics, sebuah band bernafaskan blues ditambah sedikit alunan ska-karena ada pemain saxofonnya, yang membuat penonton memberi apresiasi lebih. Di antara band-band yang tampilmalam itu rasanya The Authentics patut mendapat acungan jempol dan apresiasi yang lebih. Selain karena good performance, high class music, interaktif dengan penonton hingga outfit yang oke punya. Penonton pun sempat ber sing a long pada beberapa bagian. Terlebih pada lagu terakhir yang bercerita tentang dansa, mungkin apabila saya menggandeng seorang wanita saya akan berdansa semalam suntuk. Hanya itu yang kurang dari penampilan band itu...hehehe...a lil’ bit unlucky i was....
Band selanjutnya, Whisper Desire....ah, musiknya tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Karena saya mengaharapkan musik yang sedikit “menggebrak”. Sebenarnya penampilan mereka bagus, hanya karena ada sedikit masalah saat check sound dan terlalu lama pula membuat saya agak malas menyaksikan mereka. Musik mereka lebih cocok didengarkan sendiri di rumah atau di perjalanan, asalkan tidak di panggung. Kecuali bila ngefans berat.
Malam pun semakin larut dan kami para penonton merasa harus sedikit “pemanasan”. Untungnya band yang tampil ialah Killed by Butterfly. Band Emo ini ternyata cukup mempunya massa. Terbukti dengan adanya beberapa headbangers yang “sibuk” di depan panggung. Tempo yang cepat, diiringi suara growl dari sang vokalis membuat sesi pada band ini cocok sebagai pemanasan sebelum menu utama.
Dengan tapilnya Killed by Butterfly tadi, rasanya tempo semakin menuju ke “rock section”. Mungkin apabila Anda melihat tongkrongan personel The Fall, yang tampil setelahnya, anda tidak akan mengira mereka merupakan musisi Rock. Terlebih dengan aliran mereka yang Underground Hardcore. Mereka seperti para pekerja kantoran yang baru pulang dari kantor. Tetapi bayangan itu langsung sirna seketika ketika mereka beraksi. Cadas dan cepat. Dengan aksi dari sang vokalis yang agak ngocol tapi menghibur. Band ini memang menarik dan cocok untuk dijadikan opening act sebelum Seringai.
Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu itupun tiba. Ricky dan Sammy mulai naik ke panggung. Sementara Khemod bersiap-siap di belakang drum. Adrenalin ini rasanya tidak sabar untuk segera bermoshing ria. Lalu diputarlah video klip “Mengadili Persepsi(Bermain Tuhan) untuk merangsang gairah. Setelah video klip itu selesai diputar Arian 13 menampakkan dirinya dan menyapa para penonton. Setelah berinteraksi dan berterima kasih mereka pun memulai aksinya untuk membakar gairah dan nafsu para audiences.
“Akselerasi Maksimum” menjadi lagu pertama yang dibawakan oleh Seringai. Tak butuh waktu lama, para Serigala Militia langsung hanyut dalm emosi serta alunan lagu yang mengalun kencang. Di tengahnya derasnya permainan gitar Sammy dan alunan vokal dari Arian 13 mereka sesekali ber sing a long bersama seperti sedang menjawab siraman rockhani yang diberikan. Seperti pertunjukkan rock pada umumnya, ada yang slam dance, stand diving, para headbangers beraksi hingga ada penonton yang pingsan dan ada pula yang jatuh terkapar sambil cengengesan. Mungkin ia sudah “high” sebelum waktunya. Too fast for you dude..!!!
Lagu-lagu dari album terbaru seperti “Berhenti di 15”, “Amplifier”, Psikedelia Diskodoom”, “Serigala Militia”, “Citra Natural” hingga dari album “High Octane Rock” seperti “Lencana” dan tak lupa anthem mereka “Membakar Jakarta” membuat para penonton semakin tenggelam dan semakin liar. Semangat dan gairah para penonton seakan menjadi “bahan bakar” bagi para personel Seringai untuk beraksi dan memberikan tontonan serta aksi panggung yang otre punya. Seringai benar-benar menjadi bintang pada malam itu. Tentu saja saya pun tidak ketinggalan, seperti penonton lainnya saya ikut bermoshing riai, hingga kacamata saya rusak. Tapi itu tak jadi masalah, karena itu resikonya. Jangan berlayar kalau takut gelombang....
Hingga akhirnya setelah lagu terakhir “Mengadili Persepsi” selesai dimainkan, para penonton masih enggan beranjak. Mereka mengharapkan adanya encore, hanya saja harapan mereka tidak terwujud. Mungkin karena para personel Seringai juga lelah setelah memberikan aksi panggung yang luar biasa. Tapi alunan total 10 lagu yang membuat para Serigala Militia berdansa dan memadu kasih dengan High Octane Rock rasanya sudah cukup untuk membuat kami semua “orgasme”. Setelah itu pun para penonton pulang dengan perasaan puas dan senang setelah melihat High class music & performances. Penantian kami terbayarkan sudah. What a different Saturday it was!!!!Sampai jumpa di konser rock lainnya...see you soon!!!!

Tidak ada komentar: